Selasa, 01 September 2015

Furniture Indonesia

Furniture Indonesia


Hasil gambar untuk pameran furniture AS 

 

Furniture Indonesia - JAKARTA – Furniture dari negara Indonesia ditargetkan akan menempati kedudukan teratas di Amerika Serikat (AS). Data Economist Intelligence Unit menunjukkan kebutuhan produk furnitur di AS, terutama untuk produk rumah tangga, pada 2014 mencapai US$148 miliar. Disetarakan jumlah ini akan naik sampai dengan total US$178 miliar pada 2019, tumbuh 4,2% per tahun.

Dalam event pameran Las Vegas Market 2015 yang diselenggarakan 2-6 Agustus 2015 lalu, Paviliun Indonesia dipenuhi pengunjung hingga membukukan transaksi sebesar US$1,5 juta. Publik AS memberikan sambutan positif pada produk furnitur Indonesia. Pembeli di AS percaya produk-produk Indonesia yang menggunakan kayu dan rotan memiliki legalitas dan sertifikasi yang terukur. Mebel dan dekorasi rumah dari kayu daur ulang menjadi salah satu yang paling laris diminati.

“AS begitu mengapresiasi dan menghargai produk ramah lingkungan. Sertifikasi menjadi aspek utama dalam memilih suplai produk untuk diimpor ke negara itu. Salah satu produsen mebel dari kayu bekas bahkan langsung dapat order 20 feet di hari pertama pameran,” jelas Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Nus Nuzulia Ishak dalam siaran pers, Jumat (14/8/2015).

Nus beroptimis bahwa pasar untuk produk rumahan furniture and décor Indonesia masih dapat ditingkatkan dengan mensuplai produk-produk yang sesuai perlajuan selera pasar dan mode interior design.

“Furniture modern minimalis dengan aksen natural, klasik, dan menggunakan warna-warna solid sudah jadi selera mutlak di AS. Saya dapat laporan, Paviliun Indonesia begitu ramai dikunjungi karena sesuai tren saat ini dan ragam kayu unik menjadi nilai tambahan tersendiri.”

Sebagai upaya penetrasi pasar, promosi, dan peningkatan ekspor mebel dan dekorasi rumah ke AS, Kementerian Perdagangan kembali berpartisipasi pada pameran Las Vegas Market 2015. “Perkembangan positif ini diharapkan dapat menjadi peluang, yang dapat terus diambil Indonesia, untuk terus berpromosi dan memacu pertumbuhan ekspor furnitur secara maksimal ke AS,” kata Nus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar