Senin, 07 September 2015

Wisata Industri Mebel Jepara

Wisata Industri Mebel Jepara


Image result for kura kura jepara 


Image result for sentra mebel jepara 


Wisata Industri Mebel Jepara - Industri mebel skala kecil di Jepara telah merilis peta panduan untuk menarik pengunjung ke daerah tersebut dan menjadikan sentra-sentra pembuatan mebel sebagai tempat tujuan wisata khas yang terkenal dengan seni ukir ini. Peta ini didesain dan diluncurkan dengan dukungan dari proyek Rantai Nilai Mebel (Furniture Value Chain) yang dilakukan oleh Center For International Forestry Research (CIFOR) untuk mempromosikan para pengrajin mebel skala kecil di kota kelahiran Ibu Kartini.

"Jepara dikenal oleh dunia internasional sebagai penghasil seni mebel berkualitas tinggi, bukan hanya mebelnya menggunakan bahan baku kayu jati tetapi juga karena seni ukirnya yang unik dan menggunakan relief tiga dimensi," kata Koordinator CIFOR, Herry Purnomo di hotel Ciputra, Semarang.

Acara peluncuran tersebut juga dihadiri oleh Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Rudi Sunoto yang mewakili Bupati Jepara, anggota asosiasi mebel dan perdagangan, para akademisi dan LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat).

Dikatakannya, wisatawan yang berkunjung ke Jepara terus mengalami peningkatan dan proyek ini berharap dengan diterbitkannya peta panduan bertajuk "Peta Wisata dan Belanja Mebel Jepara" ini akan menarik wisatawan untuk mengunjungi sentra-sentra pembuatan mebel skala kecil di Jepara. "Akses langsung kepada konsumen adalah langkah kunci dalam mempromosikan mebel Jepara," ujarnya.

Dalam peta wisata dan mebel jepara tersebut dalam sembilan wilayah yaitu, kawasan Krasak-Gemiring, kawasan Bundo-Sekuro, kawasan Kedungcino-Mulyoharjo, Kawasan Ngabul-Mindahan, kawasan Bulakbaru-Dongos, kawasan Kawak-Plajan, kawasan Tegalsambi-Sukosono, kawasan Kuwasen-Kecapi, dan kawasan Mantingan-Sukosono.

"Pembuatan peta ini diyakini dapat memberi manfaat, bukan hanya untuk para wisatawan tetapi juga untuk para pengrajin Mebel," tambah Atie Pontodewo yang juga terlibat dalam pembuatan Peta ini.

Diharapkan dengan adanya peta panduan ini lanjut Atie, wisatawan bisa mendapatkan mebel sesuai dengan harga dan kualitas yang diiginkan. "Di sisi lain, perajin mebel yang tersebar di jepara mempunyai kesempatan untuk berinteraksi langsung dengan pembelinya, berbagai sentra industri non kayu juga ditampilkan dalam peta ini," ujarnya.

Di saat bersamaan, CIFOR juga meluncurkan buku berjudul 'Menunggang Badai". Buku setebal 153 halaman itu beisikan pengalaman-pengalaman para pengrajin kecil, asosiasi pengrajin dan pemerintah daerah yang bersama-sama berjuang untuk mempromosikan industri mebel Jepara sebagai bagian dari warisan budayanya. Selain itu, juga ditampilkan pemutaran video tentang para pengrajin ukir Jepara yang berdurasi 10 menit.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar